Menerapkan LOA untuk Kesehatan

Bagaimana caranya menerapkan LOA untuk kesehatan? Karena buat saya ini paling sulit dilakukan. Jika badan sudah terasa tidak enak, pasti saya memikirkannya terus. Misalnya jika saya sakit perut, saya langsung berpikir "ada apa ya dengan perutku? Apakah ada sesuatu yang berbahaya? Jangan - jangan ini, jangan - jangan itu.
Bagaimana caranya switch (mengganti) pikiran yang negatif itu? Terima kasih.


Sdr. WD -


Ketika anda sedang dihadapi pikiran yang "nggak2" / negatif yang tidak perlu akan sesuatu, cara cepat untuk mengalihkannya dimulai dengan mengeluarkan kata2 positif dari mulut anda (dengan suara cukup keras) SAAT ITU JUGA, misalnya anda mengatakan "Saya baik2 saja, ini hanya dari pikiran saya. Saya merasa sehat dan bahagia sekarang. Terima kasih" (Ucapkan berulang2 dengan suara yg terdengar sampai telinga anda). Tanpa sadar, fokus anda akan segera berubah ke arah yg lebih positif dan anda mulai sedikit mengesampingkan pikiran ttg perut anda. Semakin sering anda melakukan ini di saat pikiran negatif mengganggu, lama kelamaan anda akan semakin ahli sampai2 anda tidak perlu mengucapkannya dengan keras namun di dalam hati. Di saat anda mengatakan hal positif tsb, anda dapat mulai sambil minum obat atau minum teh untuk membantu penyembuhan perut anda.

Dan pastikan, di saat anda dalam keadaan sehat walafiat tanpa ada pikiran negatif sedang memasuki pikiran anda, tanamkan selalu pikiran positif dimulai dari perkataan anda SEHARI - HARI, agar pikiran mayoritas anda positif. Jadi ketika pikiran negatif dtg mengganggu tanpa anda harapkan, anda akan mulai menyadari bahwa itu semua hanya dari pikiran anda saja, dan anda tinggal membalikkan keadaan dengan berkata2 yg positif karena hal positif sudah menjadi pikiran mayoritas anda.


Baca selengkapnya...

Pengaruh Kata Tidak, Jangan, Dilarang Pada Realitas

Kata "tidak, jangan, dan dilarang" adalah kata yang dapat membuat segala penolakan menjadi semakin nyata dan kata - kata negatif itu memperkuat atas apa yang kita tolak menjadi semakin terealisasi. Bagaimana jika itu digunakan untuk memperkuat apa yang kita inginkan? Contoh, saya sering menghentikan hujan dengan kata "reda" lalu kemudian membayangkan dan merasakan rasa ketika reda, hasilnya menjadi benar2 reda. Tetapi bagaimana jika dibalik menjadi "tidak reda"? Dan kira - kira apa yg terjadi jika hal ini digunakan dalam konteks yang lain? Terima kasih dan mohon bantuanya.

Sdr. ASW -


Itu semua kembali pada penggunaan emosi ya. Memang benar bahwa kata "tidak, jangan, dan dilarang" bukan menjadi fokus pikiran bawah sadar, melainkan predikat, subjek, dan objek lah yg menjadi fokusnya. Contoh jika ada seorang ibu sering mengatakan pada anaknya "Jangan menyebrang jalan sembarangan", kata2 yang akan terekam masuk dengan baik di pikiran bawah sadar anak2 itu adalah "menyebrang jalan sembarangan". Namun semua itu kembali pada penggunaan tingkat emosi anda.

Contohnya dengan kata "tidak reda", kalau terus dikatakan berulang2, bisa jadi malah "hujan reda" atau memang "tidak reda" sama sekali. Karena apa yang anda pikirkan dengan emosi terdalam lah yg menjadi realitas sebenarnya. Misalnya saya pernah mengatakan "aduh, player DVD saya tidak jalan" tetapi perhatikan yang saya pikir beberapa saat kemudian setelah mengatakan itu : "Yahh, DVD player ini rusak kayaknya, sudah lah, benci saya sama player ini". Anda lihat, apa yg saya pikirkan di sini lebih dalam emosinya daripada apa yang saya katakan. Karena ingat bahwa kata2 membentuk pikiran, pikiran membentuk perasaan, dan perasaan / emosi adalah bahasa pikiran bawah sadar. Jadi ketika anda sudah memainkan perasaan / emosi dalam mengatakan sesuatu, pikiran bawah sadar akan lebih merespon baik emosi anda.

Jadi jika anda mengatakan "hujan tidak reda", perhatikan emosi dan fokus apa yang anda rasakan ketika mengatakan "hujan tidak reda" ? Apakah anda lebih fokus pada kata "hujan" nya? Ataukah kata "reda" nya? Ataukah tetap pada kata "tidak reda" tetapi beberapa saat kemudian anda berpikiran "hujan terus deh, gak akan reda nih...". Jika anda akhirnya berpikiran seperti "hujan terus deh, gak akan reda nih...", berarti anda sudah mulai melibatkan emosi anda.

Anda pun dapat memperhatikan betul dari pernyataan anda di atas :
"saya sering menghentikan hujan dengan kata "reda" lalu kemudian membayangkan dan merasakan rasa ketika reda, hasilnya menjadi benar2 reda."

Dari kesimpulan di atas, kuncinya adalah memang anda MEMBAYANGKAN dan MERASAKAN rasa ketika REDA. Karena membayangkan dan merasakan adalah kunci akhir yang paling jitu utk menembus bawah sadar, ingat PERASAAN adalah bahasa pikiran bawah sadar. :)


Baca selengkapnya...

Menghadapi Masalah dengan Teman Kantor

Aku punya masalah dengan temen kantor saya. Teman kantor saya ini (pria) hanya mampu menjelek - jelekan orang bahkan suka meng adu domba. Padahal orang itu sudah berbuat salah, main tangan terhadap perempuan, dan yang salah itu selalu di lindungi bahkan di dukung, bukannya minta maaf malah mencari - cari kesalahan. "Yang salah di benarkan, yang benar di salahkan" Hmm... Apakah ada solusi menghadapi orang seperti ini?

Sdr. SL -


Sayangnya kita tidak bisa mengendalikan kehidupan / tingkah laku orang lain. Namun ingat, kita bisa mengendalikan kehidupan dan situasi kita sendiri. Orang yang anda tidak suka ini sering disebut frekuensi negatif. Jadi jika anda dihadapi dengan orang seperti ini, Langkah pertama : SEGERA JAUHI dan berusaha utk tidak menghiraukannya. Jika anda ikut terlarut dalam suasana orang itu, emosi anda secara otomatis akan berubah menjadi negatif (benci). Ketika anda sudah berada pada frekuensi negatif seperti ini, anda akan sulit lepas daripadanya sehingga emosi negatif anda akan semakin besar sehingga akhirnya muncul perasaan marah dan bahkan muak. :) Tentu anda ingat jika anda sudah berada pada frekuensi negatif, anda akan semakin didatangkan pada realitas negatif terus menerus bahkan semakin parah. Jadi cobalah untuk TIDAK MENGHIRAUKANnya (kalau perlu tutup kuping dan jauhi perkara seperti itu), lalu lakukan hal2 yang anda sukai (bekerja, nonton TV, apapun) sehingga emosi anda kembali positif. Dan setiap malam dan bangun pagi, visualisasikan realitas yang anda inginkan dari suasana kantor anda, misalnya anda visualisasi bahwa suasana kantor menjadi tenteram, semua orang saling respect dan menghormati satu sama lain, dst. Dan katakan selalu TERIMA KASIH bahwa hal itu sedang terwujud. Sering2lah melakukan ini sampai anda berada pada frekuensi positif sehingga frekuensi negatif (orang2 yang anda tidak suka) akan secara otomatis menjauh dari realitas anda.

Apakah perlu perempuan itu minta maaf karena di desak oleh teman prianya tsb? Apakah wajar pria tersebut bicara di depan umum mengancam perempuan itu dengan kata - kata "gampar / ringan tangan" ?

Bagaimana caranya agar teman2 saya tidak mempercayai apa yang dikatakan pria itu?


Sdr. SL -

Kalau untuk minta maaf menurut saya tidak ada salahnya kok, menunjukkan itikad baik, tetapi tidak berarti harus selalu minta maaf kalau memang tidak salah. Kalau sekiranya sudah keterlaluan, harus segera dilaporkan tuh Sdr. SL. :) Sepertinya tidak wajar ya kalau sudah main mengancam kalau melihat dari jalan cerita di atas..

Tidak ada salahnya kalau Sdr. SL coba sekali2 meyakinkan teman2 utk tidak percaya kata2 mereka, tetapi kembali kepada Sdr. SL, kalau usaha bujukkan Sdr. SL tidak berhasil, jangan memaksakan diri, toh anda sudah berusaha membantu.. Namun segera lakukan saran saya di atas, jangan hiraukan, selalu berpikir positif, visualisasi, dan lepaskan.. :)


Baca selengkapnya...

Memberi Motivasi dan Nasihat untuk Diri Sendiri

Saya merasa sulit jika memberi nasihat untuk diri sendiri. Sementara saya lebih mudah memberi sejuta nasihat dan tips buat orang lain dan begitu mudahnya juga orang - orang menerima dan berhasil menerapkan nasihat saya, tetapi mengapa saya merasa begitu sulit mencari dan menerapkan sejuta teori untuk diri saya sendiri, saya jadi bingung sendiri. Apakah ini terjadi karena kesombongan dan keangkuhan saya terlalu tinggi? Saya merasa saya bisa menjadi teman berbagi yang baik untuk orang lain tetapi bukan untuk diri sendiri, bagaimana caranya agar saya bisa menjadi tempat share yang baik untuk diri sendiri dan orang lain ?

Sdr. TG -


Kalau memang saya seperti Sdri. TG, yang saya lakukan adl berusaha membuka diri untuk mau berbagi dengan orang lain.. Satu2nya jalan harus mulai belajar untuk berdamai dengan diri sendiri yaitu dengan cara menahan ego kita dan mau meneri...ma saran dan masukkan dari orang lain, karena apa yang kita pikirkan benar belum tentu sepenuhnya jalan yang terbaik.

Saya dahulu selalu berpikir bahwa jalan pikiran saya selalu benar dan saya selalu bisa memberi motivasi dan bertindak yang serba benar untuk diri sendiri, tetapi kalau saya mendengar saran (masukkan) dari orang lain, walaupun ego saya berkata "dia salah, saya benar", namun setelah saya coba cerna dengan baik apa yang orang lain katakan, ternyata apa yang mereka katakan jika kita lihat dari sudut pandangnya, mereka banyak memberikan jawaban yang sebenarnya tidak dapat kita pikirkan sebelumnya.

Jadi saran saya seringlah berbagi (share) dengan orang2 yang anda anggap dekat dan dipercaya dan satu hal yg terpenting, tahan ego anda, tanyakan apa yang ingin anda tanyakan, dan dengarkan saran masukkan dari mereka. Jika ada waktu luang, juga sering - seringlah membaca buku motivasi ataupun buku pengembangan diri. Karena buku seperti itu akan membuka pikiran anda untuk menerimanya secara otomatis walaupun anda menahan ego anda untuk menerimanya.


Baca selengkapnya...

Lagu Mempengaruhi Realitas dan Suasana Hati

Saya punya pertanyaan. Jika kita sedang sedih atau marah, apakah kita lebih baik mendengar lagu yang sesuai perasaan kita atau memaksakan pikiran kita supaya mendengar lagu yang bahagia / tenteram tetapi tidak menikmatinya?

Sdr. BL -


Ada saat - saat di mana kita perlu melarutkan dulu suasana kita sesuai dengan perasaan dominan apa yang kita rasakan.. Kalau sedang sedih, salurkan dahulu kesedihan anda sementara, tapi jangan terlalu lama, karena anda sudah sering disadarkan bahwa kesedihan akan mendatangkan realitas buruk bagi hidup anda sendiri. Jika anda belum menyalurkan perasaan dominan anda melalui musik ataupun suasana yang mendukung, perasaan sedih itu akan secara otomatis terputar balik dalam pikiran anda dan kesedihan pada akhirnya akan muncul lagi dan tidak pernah padam. Setelah anda sedang melarutkan suasana negatif seperti itu, lalu secara sadar tanamkan sedikit visualisasi dan afirmasi positif mengenai hal - hal yang sebenarnya anda inginkan dari kesedihan itu. Misalnya anda awali dengan berkata : "Semuanya baik2 saja sekarang. Terima kasih." dan visualisasikan hal positif. Lambat laun semuanya berubah ke arah yang lebih positif, dan tanpa sadar anda akan merubah realitas anda sendiri, misalnya anda jadi ingin mendengar musik yang riang, menonton film, jalan2, apapun, semuanya secara tiba - tiba dapat anda lakukan tanpa paksaan.. :)


Baca selengkapnya...